Rabu, 01 Januari 2020

(a very) Flash Trip Bangkok - Thailand

Ibu kota yang sulit dilewatin gitu aja kalau ke Thailand adalah Bangkok. Berhubung flight pulang juga dari sana, kota ini punya sedikit cerita manis untuk trip April 2018 lalu. Apa Buktinya ?


walau sebentar, Wat cantik ini bisa jadi pilihan yang tepat untuk waktu yang singkat

Oya! untuk yang baru baca; trip kali ini berjalan 10 hari ditahun 2018 lalu (wow, lama ya) yang ga hanya di Bangkok, tapi waktu itu kita mulai dari Ho Chi Min - Vietnam sambung ke Mui Ne, lalu Phnom Pehn dan Siem Reap di Kamboja, sebelum akhirnya ke Pattaya dan Bangkok, semua postingan serial ala ala sudah dirangkum di postingan dibawah ini (klik salah satu foto untuk baca ceritanya):
    

  

    
                         

Assalamuálaykum!

Melanjutkan perjalanan dari Pattaya, trip super singkat di Bangkok bener bener ga dikasih nafas, alias agendanya sengaja kita padatkan di satu hari saja (bahkan kurang). Apa apaan di Bangkok cuman satu hari ? bagaimana caranya menerima nasib yang jam tibanya adalah sore ? karena waktu yang terbatas, menyebabkan kita gabisa berleha leha di kasur hostel yang empuk. Jadi bisa dibilang, Bangkok hanya tempat numpang jajan dan tidur sekejap sambil nunggu penerbangan di esok paginya. Kalau satu hari punya 24 jam, aku dan keempat temanku cuma punya 17 jam saja untukmu, Bangkok.


yak! saatnya vandalisme digital dikala wajah sudah tak terkendali oleh minyak minyak alami! 

btw ternyata, tuk tuk di Bangkok lebih sempit dari di Kamboja, haha yang penting tetep angin anginan! happy


Siang mepet ke sore, sampailah kita di tempat inap yang menurutku cukup creapy tapi unik gara gara semuanya self service, pengambilan kuncipun pakai arahan via online, dan harus effort saat masuk hostel, karena kunci akan kita cari dan buka sendiri;

                         
klik gambar diatas untuk booking via Air bnb, fyi ternyata di dekat dengan Kaosan Road, salah satu night marketnya Bangkok (photo by owner)


customer service pun gaada dong, agak hening gitu suasananya apalagi di dalem lift. Sempet mikir aneh aneh tapi ngantuk, pengen cepet naro barang dan baringan ... oh no. Sayangnya ga ada waktu leyeh leyeh sementara Wat Arun menunggu, saat waktu menunjukkan pukul 15.50, dan setelah browsing, objek wisata itu tutup jam 6 sore, nice ! hilanglah mata kreyep kreyep, lalu gerak cepat saat grab car pesanan datang; gow!

Wat Arun



Seperti hasil survey via om google, dan beberapa foto postingan instagram teman yang udah kesini, realitanya memang Wat Arun ini cantik sekali ya! barisan wat dominan putih seolah bertanya sambil meledek ..


"lain kali, kalau trip kesini jangan cuman sehari, nyesel kan ?"




 


intuisiku bilang, inshaAllah nanti kesini lagi. Bicara kapan, sama siapa, pakai apa, berapa lama, itu urusan nanti. Karena perjalanan yang dibumbui penyesalan berlarut, biasanya sukar dinikmati. Jadi, mending lanjut agenda seru lainnya; 

Food Street Hunting! 



Tepatnya di Khaosan Road kaki kita berlabuh untuk mencicipi jajanan pinggir jalan Thailand. Penasaran banget nyoba Mango Dessert, Spring Roll (semacam lumpia kering khas thailand), Pad Thai (kaya lumpia basah tapi tanpa kulit lumpia, dan sayurnya banyaaak), sampai pengen banget nyobain Thai Tea dari negara aslinya. dan hasilnya ???  B aja gimana dong! ini entah faktor lidah Indonesia apa gimana, kalau kurang gurih, kurang manis, itu kaya belum nampol. Biasa di cekokin bubble tea macam chat*me dengan extra gula, atau varian mango dessert di Indonesia dengan santan dan keju yang buanyak, sementara di Thailand sendiri, cukup jauh dari ekspektasi sih (atau mungkin kitanya yang kurang cari referensi juga, ga tau pasti lokasi street food yang rekomen dan enak banget itu dimana)



Perpus cantik ini jadi patokan kalau kalian penasaran dengan wilayah yang aku maksud, karena selain nyari jajanan khas Thailand, disini juga bisa nemuin jajanan iseng extreeem yang ogah banget aku cemilin (banyak banyak), karena aku coba satu gigit dari sate ulat gendut putih panggang, ngunyah sambil pusing... mikir antara kasian sama uletnya, dan banyangin kalau ternyata dia belum mati...geli

       


aku ga tau pasti apakah Fadjar dan Moga bener bener menikmati santapan jangkrik/kalajengking malang itu. Menurutku yang menyesal sempat nyoba si ulat, ada rasa2 gurih yang cukup strong dari si sate aneh ini, dan penyesalan kian bertambah karena ga sempet lirik bumbu apa yang dipakai atau sekedar googling apakah boleh jajanan begitu kita makan. oke noted, sebagai pelajaran aja untuk aku dan yang baca, agar ga asal dalam mengonsumsi sesuatu ya, lebih hati hati lagi, karena secara ga sengaja ini pasti bakal ada efeknya (khususnya dalam hal spiritual, atau yang biasa orang bener diluar sana bilang bakal ngaruh ke urusan ke-i-ma-nan)

Sehelai Dua Helai Oleh Oleh Thailand


sorry, untuk kantong plastiknya!

tentang Belanja di Thailand (lokasinya masih di Kaosan Road ya), yang sering didengar dari orang orang adalah serba murah, banyak pilihan, kualitas bagus dan bisa ditawar. Itu kata orang, tapi saat kita orang yang coba belanja sedikit kekaosan dan perbajuan lainnya, gaada waktu untuk membuktikan poin poin barusan (karena terdistraksi mata uang diluar Rupiah, sehingga ga punya waktu lama untuk bener bener hitung apakah belanja di Bangkok itu lebih murah daripada di Pasar Beringharjo Jogjakarta misal). Tapi yang bisa kita rasakan adalah, kita happy! belanja di toko yang penjualnya ramah :) sungguh sabar melayani pelanggan sensitif yang kakinya mulai pegal pegal. Nah, biar rilex, jangan lupa untuk mencoba Thai Massage, barang sejam;

Massage for Closing, not ending.


Bisa dibilang, ini adalah agenda terakhir dari banyaknya rangkaian perjalanan hardcore lebih dari satu pekan ini. Gimana Massage di Bangkok ? Enak banget ini mah asli! satu jam yang bikin kretek kretek dan cenghar kembali, untuk aku yang gampang banget masuk angin tapi ga doyan minum tol*k angin, massage adalah salah satu koenji untuk relaksasi dan kentut kentut dikit



walau sebelumnya beberapa dari kita beraut muka ragu, entah enggan di pegang pegang sama orang asing, atau justru asing dengan pijatan dari orang yang ga di kenal (sama aja.) atau mungkin geli-an. dan Aku ? aku tim gelian tapi doyan pijet. tapi ga doyan bayar.



HOW TO GET BANGKOK

1. Pesawat, untuk kamu yang ingin ringkes, direct tanpa makan waktu, tentu pesawat jadi pilihan pertama, untuk bandaranya monggo pesan dengan tujuan Suvarnabhumi Airport #cmiiw ya!

2. Bus antar kota, ini yang kita pakai kemaren. Berhubung berangkat dari Siem Reap (Cambodia) dan singgah sebentar ke Pattaya, dengan senang hati kami menempuh rute bermalam ria dengan bus. Saat dari Siem Reap, kita pesan bus dari link : ini << klik klik! nah kalau pas dari Pattaya, kita naik taxi untuk langsung ke Terminal Bus Pattaya untuk naik bus antar kota yang nantinya bakal nganterin kita langsung ke tengah kota Bangkok (sorry banget aku lupa nama terminalnya apa)

Budget! for 2 days 1 night

makan : 92.000
transport : 521.000 (Bus antar kota, grab dalam kota, tuk tuk)
Wat Arun : 22.000
Hotel : 200.000
Thai Massage : 85.000
Pesawat Bangkok - Jakarta : 994.000
total : IDR 1.914.500


Terimakasih, Partner Jalan 10 hari di April 2 tahun yang lalu!

Singkat Cerita, mereka yang berhasil buatku berfikir kesekian kalinya untuk nekat berangkat kesana kemari. Kami kenal sejak 2011, perpustakaan dan bangku kuliah jadi salah satu saksi akan rapat asal2an saat merencanakan perjalanan sejak masi minta minta uang orang tua  atau mengambil kerjaan lepas yang biasa disebut freelance, sampai akhirnya masing masing sudah berpenghasilan, dan cukup ongkos untuk rapat di salah satu warung kopi demi merumuskan agenda perjalanan satu ini, 3 negara Asean; Vietnam, Kamboja, dan berakhir di Thailand. 2018 kembali jadi pembuktian kalau Tuhan Maha Baik, selalu Baik. itu kenapa kita saling kenal sampai hari ini. Bukan untuk mengejar konten utamanya, apalagi mengejar matahari terbit dan tenggelam, tapi untuk pembuktian kedua tentang tiket trip dalam Negeri itu jauh lebih mahal. oh bukan, tapi merupakan proses kalibrasi untuk orang orang yang terlalu lama duduk di bangku kota dengan pemandangan gedung tinggi, dan 10 hari ini menjelaskan kalau sebuah trip bisa dimulai dari angan, tapi perlu diperjuangkan secara sadar untuk diproses menjadi selembar tiket dan kode check in online



dari kami yang selalu sedia merepotkan satu sama lain, semoga kapan kapan di rapatkan lagi. sip! See you again, Iwit, Moga, Adit, Fadjar.




trip ASEAN Part 2, tamat. eh, kapan part 3 nya?
lagi diskusi sama yang Punya Dunia :)
baca juga trip asean PART 1, klik di:



terimakasih, sampai ketemu di postingan lainnya!


wassalamuálaykum, kengkawan :)

1 komentar:

  1. Mgmies Casino Archives - JtmHub
    Mgmies Casino. December 12, 2019 · Mgmies Casino, part of 하남 출장샵 MGN. (Nov 13, 2020) – The MGA 의정부 출장마사지 approved the 경상북도 출장안마 creation of 수원 출장샵 Mgmies Casino to 전주 출장샵

    BalasHapus