Selasa, 05 Februari 2019

Sunrise till Sunset at Angkor Wat, Siem Reap, Cambodia (attraction, halal food, budget, p.s)


bagaimana dengan hari hari sebelumnya ? sudah kuarsip dan dimulai dari postingan : yang satu ini


Assalamuálaikum!

Setelah berkali kali niat posting, sekian kali coret coret konsep, lalu tersadar kalau semakin dipikir rumit, semakin lama selesainya. Jadi, mari kita bercerita dengan kemasan sederhana.  Sesuai judul, kali ini mari kita cussss ke kota cantik di Kamboja, dengan cerita semanis es tebu, dan harapan ingin kembali sebesar komplek Candi Angkor Wat, cekidot!

Nuansanya akan membawa kita mundur ke masa kerajaan jaman dahulu..

p.s : kuyakin pasti ada yang mbatin, "di Prambanan ya?"
oiya kenalin, ketemu sejak 2011, disuatu sudut pinggiran Bandung.
dari kiri; bukan David Naif, Jung II Wo, Dian Pelangi, atau Lale Maliq
(klik di masing masing nama diatas, untuk tau siapa mereka sebenarnya)


Dimulai dengan perjalanan sore di Siem Reap yang disambut gerimis, bersama tuk tuk menuju tempat rebahan bentar demi lurusin punggung


Tuk tuk, adalah transportasi kota yang kita andalkan  selama 3 hari


Sore yang teduh ditemani perut keroncongan membawa kita berlima ke sebuah tempat inap dengan nuansa ketenangan; Mudra Angkor Hostel


Kamboja, adalah negara yang jadi destinasi pilihan iwit untuk rencana honeymoon kelak, semacam terlanjur jatuh cinta sama negeri satu ini, baiklah wit, semoga terkabul



Welcome drink, kecipak kecipuk dikit, makan siang, dan istirahat adalah paket lengkap!
Setiap perjalanan butuh rehat, karena destinasi utama dari kota Siem Reap akan dimulai esok harinya sebelum matahari terbit. Selain menyiapkan fisik, tak lupa semua dari kita sepakat dalam hati untuk memastikan perangkat dokumentasi tidak kekurangan daya~



Sunrise Attack! Hello,
Angkor Wat


Angkor Wat, merupakan komplek Angkor (atau biasa kita sebut candi/prasasti/bangunan yang sudah ada berabad abad lamanya) kalau googling luas keseluruhan komplek itu sekitar 162,6 hektar. Kita butuh 7 hari untuk bisa dateng ke semua situsnya, tapi kita cuman punya satu hari dan bertekad akan manfaatkan sepenuh hati! hyaa..

Siap untuk kutarik waktu kembali ke April 2018 ? inilah spot spot yang bisa dijelajahi selama satu hari :

of course! Angkor Wat, Angkor pertama dengan kesan yang luar biasa! ga salah kalau situs ini mendunia, ketje.

Selain jadi spot menikmati matahari terbit, Angkor ini adalah tempat ibadah, kita bakal sering papasan sama biksu atau temen temen yang mau ibadah dan sepertinya inilah Angkor yang paling luaaaas untuk dijelajahi


semua akan jeprat jepret pada waktunya









kita sampai dikasih waktu 2 jam berkeliling, dan ternyata hanya dimanfaatkan 1,5jam untuk selanjutnya ke Angkor lain ditemani dengan perut kosong karena lupa siapkan sarapan :") p.s : kalau kesini; silahkan pilih pakaian sopan (minimal lutut dan lengan tertutup, mengingat ini tempat ibadah juga), dan bakal lebih seru kalau pake guide, biar ga hanya foto foto artefak, tapi juga bakal anteng dengerin cerita sejarahnya




Angkor Thom
Angkor kedua yang walau tidak seluas Angkor sebelumnya, tapi tidak kalah eksotis. Ngomong ngomong, kenapa sih jauh jauh ke kamboja pilih destinasinya serupa Candi? yang notabene Indonesia juga punya?









Begini, sebetulnya Kamboja adalah destinasi yang yaudah lah sekalian aja kesana, nanggung kalau hanya Vietnam, jadi memang ga gitu matang persiapannya, Nah setelah googling, ternyata negara ini punya icon mendunia dan sangat sayang kalau ga didatangi, belum tentu juga balik lagi kan yaa, bulatlah kita berlima untuk mempertipis dompet untuk datang kesini




 Ta Keo Temple

Setelah sempat istirahat makan pagi dirapel makan siang, Angkor atau Candi yang disinggahi untuk yang ketiga ini cukup menguras tenaga selepas makan, karena beberapa langkah setelah masuk kedalamnya, kita akan disuguhkan dengan anak tangga yang kecil tapi sangat banyak, yhak! seperti foto diatas


Kalaupun terlalu lelah untuk naik ke puncak candi, satu keliling komplek ini punya bahan cantik untuk yang suka hunting foto atau mencari tahu cerita sejarah dari ukiran di dinding batu, dengan wangi dupa yang khas akan selalu ditemukan pada setiap angkor, sayangnya, aroma belum bisa masuk dalam frame :)

semakin terik, semakin penasaran ...



Ta Prohm

Ada yang sudah nonton Lara Croft Thom Rider? atau mungkin main Gamenya? ternyata, salah satu spotnya ada di Angkor ini, dan tercetuslah salah satu misi : ga akan keluar Ta Prohm sebelum nemu spot scene di film itu




pencarian masih berlanjut, Angkor ini memiliki rute seperti labirin, akan sangat mudah menemukan beberapa spot dengan akar akar super besar menjalar ke beberapa sisi, sampai membuat antrian untuk para pengunjung berfoto, dan apakah ini spotnya ?



Dan ternyata, bukan. Tahu istilah kalau jodoh di pelupuk mata itu kadang ga kelihatan ?
tentanya, spot yang dicari bermenit menit itu, ada dibalik spot foto yang barusan kami ikut antri..




tradaaa.. inilah !

Misi terpenuhi, itu artinya kita bisa lanjut ke komplek lainnya, kemana lagi kemana lagi ?




Mr. Pross namanya, yang dengan sabar mengantar dan menjemput selama kami di Siem Reap dengan Tuk Tuknya. Dalam lelap tidur siang, membuat aku latah jadi ikutan ingin kasurrr, tapi nanggung jadi mari lanjut ke Angkor lainnya


Banteay Kdei
 

setelah menikmati 4 es tebu untuk berlima, kita diantar ke Banteay Kdei ditemani terik matahari yang semakin sejajar dengan kepala, badan mulai lunglai tapi tetap penasaran. Sebelum masuk, kita seperti disambut oleh warga lokal bernama Ten, sekaligus menjajakan hasil karya tangannya yaitu lukisan, tebak.. siapa yang kepincut sama karya karya Ten :

kearifan lokal, adalah rasa yang manisnya melebihi gula organik. aw.


tidak lain dan tidak bukan, iwit dan moga dengan selera yang berbeda namun sejalan untuk menyisihkan bekalnya lalu membawa pulang karya cantik ini, salut!






Masih mau lanjut, masih penasaran karena ternyata di seberang situs ini ada danau yang menyejukkan batin seketika bilang dalam hati yessss, ada tempat duduk sejenak! Selangkah ke seberang, kami menemukan ...


Srah Srang

Tepat di seberang Banteay Kdei, ada sebuah danau yang punya candi namun tidak mendominasi, nuansanya cocok buat santai sambil lurusin kaki yang sudah berjalan sekian kilomenter menjajaki artefak indah di negeri Kamboja



kurasa, tak perlu mengosongkan pikiran untuk terbuai dalam pemandangan indah, cukup dengan rasa sadar, kalau semesta ini ada yang Menguasai diluar kendali manusia


Walau terik, tapi angin berhasil membuat suasana tenang dan betah berlama lama, entah untuk bercerita singkat, atau berteriak lantang dalam hati masing masing, kadang diselingi pinjam meminjam kacamata agar lebih terjaga, atau menebak bentuk awan yang menyerupai sesuatu. Lalu tersadar, beberapa dari kita mulai mengantuk ..




Phnom Bakheng

 

Mata yang mengantuk kami turuti untuk istrahat sebentar di hotel, 2 jam setelah itu Mr Pross kembali menjemput dan langsung antar ke tempat terakhir untuk menutup hari, masih di komplek Angkor Wat, tempat itu bernama Phnom Bakheng.


Adalah sebuah bukit yang punya peran salah satunya untuk menikmati matahari terbenam. Angkor yang ini pengunjungnya dibatasi, aku lupa maksimalnya berapa orang, karena memang luasnya terbatas, hanya bukit kecil dengan Candi yang juga tidak terlalu besar dan sudah tidak utuh lagi, namun tidak mengurangi ke eksotisan bangunannya


Waktu berkunjungpun dibatasi, akan ada petugas yang menjadi timekeeper setelah matahari tenggelam, perhitungan kita adalah harus sampai bawah sebelum langit benar benar gelap. Walau sempat gerimis sebentar, tapi trip ini ditutup dengan aman, tanpa basah kuyup atau kendala berarti lainnya



Perjalanan Kamboja, berakhir di meja makan malam.


hm, ngomong ngomong soal makan,

Makan di Kamboja, susah ga ?
jawabannya, susah susah gampang, berikut list beberapa yang berhasil ditemukan terkait kebutuhan perut, dan pastinya harusss halal ;)

Hari 1
welcome drink

dapat 1 pitcher teh dari hotel, dan ga semua doyan karena rasanya yang unik, iseng googling dan berhipotesis sendiri kayanya ini teh dari bunga Kamboja deh, soalnya ada aroma bunga lain yang ga ada di teh yang biasa kuminum sebelumnya, aku tim doyan Teh Kamboja!

air + daging buah kelapa
person holding coconut juice
source : unsplash

saat jam makan siang, semuanya sepakat untuk makan di resto hotel aja, pas buka menunya .. jenjeeeng.. ada menu non halal meski ga semua, tapi aku condong ke ragu dan akhirnya memilih yang aman aman saja. Kelapa adalah buah yang lengkap, dia punya air dan daging buah, jadi jangan takut ga kenyang ya, berdoá dulu sebelum hap! biar Tuhan kasih kita kenyang dan rasa cukup :)

mie tek tek + martabak manis mini

makan malam ini yang cukup effort tapi kita ambil hikmah serunya, aku yang juga butuh asin asin selepas makan kelapa, akhirnya kita coba jalan dikit keluar hostel untuk menemukan makanan aman. Hampir menyerah karena jalanan gelap dan ga liat restoran buka selain .. tukang jualan roda kaki 5 yang menjajakan mie dan martabak mini. kuliat gaada yang aneh dalam dagangannya, hanya mie, sayur dan telor yang di bakar. Makan malampun berjalan manis, hanya sesekali melihat gawai, didominasi oleh ngobrol kesana kemari, ditutup sambil berkenalan dengan teman baru bernama Phanna.

Hari 2
Lok Lak ayam + buah campur
Konon, Lok lak adalah makanan khas Kamboja, oiya  untuk keduanya kita dapet di komplek Angkor wat saat istirahat tour dari satu tempat ke tempat lainnya, dan selesai pesan, aku baru ngeh ternyata menunya nyampur dengan menu non halal (alhasil aku ragu di akhir terkait ini dan itunya), akupun sempet ngalamin kurang hati hati diperjalanan ini, jadi pelajaran aja biar yang selanjutnya ga sembarangan lagiii

Jajan Es tebu
maafkan lupa nolak sedotan plastik!

dapat dipastikan aman dong yaa? dan ternyata es tebu disini lebih murah, hanya 1 dolar untuk 2 gelas es tebu, rasanya ga ada beda, seger!

Gorengan pinggir jalan
fried spring rolls
source : unsplash
ada beberapa yang asin, tapi aku nyomot gorengan manis, yaitu satu buah hm.. setengah pisang goreng. lumayan lah buat ganjel perut sore sore :)

telor rebus 2 + nasi
white ceramic egg holding near spoon
source : unsplash

karena ini jam dinner, dan fisik udah ga memungkinkan cari makan diluar lagi, akhirnya kita kembali ke resto hotel untuk makan malam. Waktu itu tetiba inget salah satu menu yang direkomendasikan untuk nutrisi ibu hamil yaitu dua buah telor rebus. akhirnya aku request khusus menu itu plus nasi (nasi cuman tambahan aku aja biar bener bener kenyang dan tidur pulaaas), dan voila ! Alhamdulillah, kenyang :)


How to Get Siem Reap - Cambodia
1. Pesawat, tentu kalau mau cepat dan langsung ke kota itu, bisa cari flight ke Bandara Udara Internasional Siem Reap

2. Bus antar kota, nah karena kemarennya habis mampir ke kota Phnom Penh dulu, jadi untuk ke Siem Reap kita coba cari bus via online, perjalanan sekitar 5 - 6 jam, siap yaa :)


Biaya Perjalanan PER-ORANG
Siem Reap - Kamboja
3 Hari 2 Malam (Sudah di konversikan ke IDR)
TRANSPORTASI
- bus Phnom Penh - Siem Reap : IDR 167.000
- tuk tuk untuk 3 hari : IDR 86.000

PENGINAPAN : IDR 280.000
DESTINASI ANGKOR WAT : IDR 516.000
MAKAN : IDR 278.500

TOTAL : IDR 1.327.500



Catatan Penting untuk ke Siem Reap

  • Siapkan uang dolar secukupnya untuk kebutuhan makan atau oleh oleh
  • Siapkan kartu debit yang bisa digunakan internasional, rekomendasi : Genius. ini bisa digunakan untuk bayar tiket masuk ke Angkor Wat, atau booking bus online juga bisa
  • Reminder kembali perihal pakaian di Komplek Angkor Wat agar sopan ya, karena itu tempat ibadah
  • Masih tentang Angkor Wat, jaga baik baik tiket masuknya, pastikan jangan sampai hilang, karena akan diperiksa di setiap situs yang didatangi
  • Catat menu menu aman yang bisa dipesan darurat (buah, telur, sayur), jelasnya sudah aku tulis diatas ya :)
  • di Siem Reap ga begitu banyak yang bisa bahasa Inggris, walau supir tuk tuk kami cukup paham Inggris, tapi warga lokalnya banyak yang tidak, jadi, siap siap bahasa kingkong yes!




Selamat menabung, Kamboja menunggumu :)

Wassalamuálaikum,


baca juga postingan terkait :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar