Jumat, 17 April 2020

Lingkaran pertemanan paling Gerombolan itu bernama Piknik Ceria!

Assalamuálaykum, Piknik Ceria !

yess, postingan ini aku dedikasikan khusus untuk yang samalam kembali membuatku nyengir sendiri sampai bingung mau nongol dan balas apa di room whatsapp, jadi kupikir, inilah caraku merespon kerinduan yang sudah tumpah tumpah dan nyaris meledak karena dipendam. Beginilah semua cerita bermula ..



Ramadhan beberapa tahun kebelakang, kayanya akan kalah melow dengan yang tahun ini, padahal pernah ada 2x Bulan Puasa dimana; lingkaran ini menjadi list utama untuk ditemui hampir setiap hari, ada aja alasan untuk berangkat dari area kopo menuju titik kota, atau bahkan .. luar kota.



Chat panjang di group whatsapp malam ini bikin aku kembali ke tahun 2016. Mengingatkan akan niat lama yang eksekusinya selalu tertimbun; mengarsip  segudang kisah tentang pertemana paling gerombolan sepanjang 27 tahun aku dikasih hidup. Siapa sangka, salah satu komunitas di Bandung yang menjadi naunganku belajar akan banyak hal; kerjasama tim, menghargai hasil kerja, saling support, sampai bertemunya dengan pertemanan receh tapi membawa pengaruh hingga hari ini. yes, hari ini.



walau tak kenal terlalu dalam satu sama lain, dan aku lupa dari mana asal nama Piknik Ceria lahir, tapi sepertinya lingkaran ini selalu berkesan bahkan saat kelak anak cucu dari kita bertanya;

saat pertanyaan itu datang, kemungkinan aku akan menceritakan tentang kalian..






Agenda besar pertama kita jatuh pada salah satu pantai di Jawa Barat, bisa dibilang, ini trip paling lengkap dari Pikcer (biasa kita menyingkat biar ringkes). Maklum, liburan bareng pertama diikuti 20an orang, merayakan suksesnya suatu seremoni komunitas, dan melanjutkan rasa penasaran serunya bermain tuduh2an siapa srigala, dan siapa warga sipil.



Hari ke hari, kekonyolan cerita terus lahir dan bertumbuh. Salah satu tempat di jl. Gempol menjadi titik temu yang cukup rutin, anehnya .. tetap aku jabanin dari kopo, mau itu hujan deras, panas terik, dan bahkan lapar serta hausnya dikala Ramadhan. Seperti sulit sekali menolak ajakan iftar, taraweh, qiyam,  sahur hingga subuh berjamaah di mesjid mungil tapi jamaahnya mashaAllah, selalu penuh dengan anak muda.
Baru baru ini aku menerka, apakah saat itu merupakan salah satu fase mencari jati diri ? saat dimana sempat aku lupa..



Saat mengetik ini, gigiku kering menertawakan kelakuan pribadiku sendiri


beberapa dari mereka pernah terlibat untuk pemotretan produk kantor, terimakasih sekali untuk bantuannya, model2 naturalku

Ramadhan tahun itupun selesai, ternyata agenda trip rame2 lanjut di susun. Tidak hanya pantai, bahkan sekedar menginap satu malam di bukit daerah utara Bandungpun, bisa tiba2 terlaksana, padahal musim hujan dan persiapan seadanya, Bahkan! yang sedang berkegiatan KKNpun, pernah kita samperin dengan harapan di traktir semangkuk cilok kuah panas, lalu lanjut terus ke agenda dadakan lainnya yang hampir selalu jadi. Kalau sudah bilang berangkat, ya berangkat... dengan sering bergumam; yaudah lah, sama mereka ini.














Beberapa atmosfir yang masih aku ingat, dimana keadaannya sedang ramai berkumpul, menertawakan drama kecil, celetukan satu sama lain, sesekali terdengar gitar dan harmonica dan lantunan kolaborasi dadakan, seketika ada saat dimana salah satu melemparkan kalimat ;



Ingin lagi, mungkin nanti ..
batinku berbisik lagi : kayanya, bakal kejadian ga lama lagi.










seperti menjadi tagline dari Piknik Ceria, 4 kata yang sering terulang, yang mungkin sebuah harapan ingin bertemu dan mengulang keseruan di 2016 - 2017 lalu. Dimana setelah itu, satu persatu saling berkabar untuk melanjutkan agenda prioritas, satu persatu membuktikan kalimat diatas benar2 bekerja, semesta seolah tau, lingkaran ini bukan hanya tentang canda tawa, kumpul dan makan bersama, tapi  tentang jarak serta waktu adalah guru terbaiknya.







Lingkaran Piknik Ceria, buatku seperti buku. Banyaaak sekali orang yang aku kenal disini (walau ga mendalam), banyak karakter, banyak peran, ilmu yang kupelajari seolah ga habis, dan ga bikin bosan. Walau sesekali aku perlu istirahat dari membaca 'buku' tersebut, tapi tak pernah lupa kutandai, sampai mana bab terakhir kubaca. Dan tak lupa, bagian favorite dari sebuah buku, biasanya akan diberi tanda khusus bukan? itulah .. analogiku untuk space hangat di batin ini tentang teman teman Piknik Ceria, kalian ada ruang khusus yang kenangannya susah dilupain gitu aja, yaa walaupun ga disangkal ada aja yang lupa lupa inget. (terutama beberapa agenda main yg aku ga join)











well, Ramadhan tahun ini sepertinya akan lebih membuktikan lagi, tentang sulitnya berkumpul langsung yang bukan karena gaada waktu dan uang, tapi karena Yang Punya Semesta mengajarkan khususnya untuk aku, tentang bersyukur akan waktu luang kala itu, bisa kenal dengan 20an orang dalam satu pekan, belajar banyak hal, dan menertawakan lelucon gila tentang deburan ombak dan dahsyatnya petir yang diselingi bau kentut satu sama lain. Atau, menangisi agenda pulang kampung salah satu dari kami juga akan menjadi hal yang aku ceritakan pada anaku kelak! sungguh, Pool Travel yang bersatu dengan pom bensin itu resmi jadi saksi



jadi, mari kita tutup postingan ini dengan doá kebaikan. Kebaikan untuk kita semua yang masih dikasih kesempatan untuk berkomunikasi melalui apapun platformnya, utamanya tentu lewat doá, yang dengan kuasaNya pasti sampai dan terdengar. 2016 dan 2020 adalah tahun yang jelas berbeda, tapi aku yakin passsti ada yang akan sama sampai kapanpun; selain nama group chat, yang ga akan pernah berubah adalah;



semoga postingan nostalgia satu ini bisa jadi arsip yang berfaedah. Bisa jadi kisi2 saat kelak ada yang mau bercerita pada mereka yang kalian jaga dan sayang.  karena sejatinya; manusia itu kadang lupa, kalau dirinya pelupa (-Fiersa Besari)

Wassalamuálaykum! Piknik Ceria, dan teman teman yang bersedia meluangkan waktu dan kuotanya untuk membaca

2 komentar: